Tag: Lingkungan

Pagelaran Memiliki Komoditas Serai Kualitas Ekspor

PAGELARAN-Serai atau Cymbopogon citratus atau sering disebut Cymbopogon nardus (Lenabatu) merupakan tumbuhan yang masuk ke dalam famili rumput-rumputan atau Poaceae. Dikenal juga dengan nama serai dapur (Indonesia), sereh (Sunda), bubu (Halmahera), serai dan serai dapur (Malaysia), tanglad dan salai (Filipina), balioko (Bisaya), slek krey sabou (Kamboja), si khai/ shing khai (Laos), sabalin (Myanmar), cha khrai (Thailand). Tanaman ini dikenal dengan istilah Lemongrass karena memiliki bau yang kuat seperti lemon, sering ditemukan tumbuh alami di negara-negara tropis (Oyen dan Dung 1999). Tanaman serai mampu tumbuh sampai 1-1,5 m. Panjang daunnya mencapai 70-80 cm dan lebarnya 2-5 cm, berwarna hijau muda, kasar dan mempunyai aroma yang kuat (Wijayakusumah 2005).

Daun Serai     Tanaman serai ini dapat tumbuh dengan baik pada kisaran suhu antara 10 hingga 33 derajat Celcius dengan sinar matahari yang cukup. Pertumbuhan tanaman yang baik dapat diperoleh pada daerah dengan curah hujan berkisar antara 700–3000 mm dengan hari hujan tersebar cukup merata sepanjang tahun. Tanaman serai dari species Cymbopogon citratus dapat tumbuh dengan optimal hingga ketinggian 1000 meter dpl. Penanaman pada tanah dengan pH antara 5–7 dan memiliki drainase yang baik merupakan kondisi yang cukup ideal bagi serai.

     Varietas serai wangi yang paling dikenal adalah varietas mahapengiri dan varietas lenabatu. Varietas mahapengiri mampu memberikan mutu dan rendemen minyak yang lebih baik dibandingkan varietas lenabatu. Kedua varietas tersebut dapat dibedakan dengan melihat dan mengamati pertumbuhan daunnya. Daun serai wangi mahapengiri pada umur 6 bulan akan merunduk, sehingga tinggi rumpun kurang dari 1 meter, sedangkan lenabatu rumpunnya akan tumbuh lebih tinggi. Varietas Serai yang banyak di Pagelaran yakni varietas mahapengiri, hal tersebut dapat terlihat dengan morfologi daunnya yang merunduk setelah berumur 6 bulan. Wilayah Pagelaran dengan demikian berpeluang sebagai sentra tanaman serai yang memiliki kualitas terbaik.

     Dalam dunia perdagangan dikenal dua tipe minyak serai wangi, yaitu tipe Ceylon dan tipe Jawa (Indonesia). Tipe Ceylon kebanyakan diproduksi di Srilanka, sedangkan tipe Jawa diproduksi selain di jawa juga di beberapa negara lain seperti Tiongkoka, Honduras dan Guatemala. Mutu Minyak serai wangi tipe Ceylon tidak dapat menyaingi mutu tipe Jawa. Minyak serai wangi digunakan dalam industri, terutama sebagai pewangi sabun, sprays, desinfektans, bahan pengilap dan aneka ragam preparasi teknis.

     Proses produksi minyak serai wangi Proses pengambilan minyak serai wangi dilakukan melalui proses penyulingan. Rendemen rata-rata minyak serai wangi sekitar 0,6 – 1,2 %, tergantung jenis serai wangi, serta penanganan dan efektifitas penyulingannya. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam peningkatan mutu minyak serai wangi diantaranya adalah penanganan terhadap daun hasil panen yang akan diambil minyaknya.

     Pagelaran memiliki curah hujan dan ketinggian yang sesuai untuk dikembangkan komoditas serai. Pagelaran berada pada ketinggian berkisar 150 mdpl dengan curah hujan  berkisar 2.000 mm/tahun. Hal tersebut sangat cocok untuk dikembangkan komoditas serai. Tanaman serai sangat adaptif diberbagai tempat, serai dapat tumbuh hingga di daerah tandus.

     Tanaman serai bermanfaat untuk anti radang, menghilangkan rasa sakit dan melancarkan sirkulasi darah. Manfaat lain untuk sakit kepala, otot, batuk, nyeri lambung, haid tidak teratur dan bengkak setelah melahirkan (Hariana 2006). Akar tanaman serai digunakan sebagai peluruh air seni, peluruh keringat, peluruh dahak, bahan untuk kumur dan penghangat badan. Daun serai digunakan sebagai peluruh angin perut, penambah nafsu makan, pengobatan pasca persalinan, penurun panas dan pereda kejang (Sudarsono et al 2002). Minyak atsiri serai dapat digunakan untuk penyakit infeksi dan demam serta dapat untuk mengatasi masalah sistem pencernaan dan membantu regenerasi jaringan penghubung (Agusta 2002). Minyak serai juga digunakan sebagai bahan pewangi sabun, spray, disinfektan, dan bahan pengkilap (Guenther 1990). Tanaman serai juga bermanfaat sebagai penahan erosi tanah, hal tersebut didukung oleh perakaran serai yang kuat dan kompak, dengan demikian sangat bermanfaat bukan tanaman yang mudah beradaptasi ini (PANGKOT/PGL).